Skip to main content

Tukang Harian Cost Membengkak ? Ini Sebabnya !

Hampir setiap orang memiliki pengalaman masing-masing dalam membangun rumah. Ada yang mungkin habis cuman sekian dan ada pula yang sampai sekian, meskipun keduanya memiliki ukuran yang sama. Bahkan salam spesifikasi yang sama pula, terkadang banyak kasus ditemui biaya bangun yang gak karuan selisihnya. Dari beberapa obrolan kami dengan pemilik rumah, rata-rata dari mereka masih awam dengan cara mengelola tukang, menganalisa waktu pembangunan rumah dan memahami harga ideal material bangunan.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas penyebab dari membengkaknya biaya bangun rumah dari tukang harian. Mungkin artikel ini bisa membantu menjelaskan penyebab dari hal yang belum Anda ketahui sebelumnya.


A. Menggunakan Ritme Mengalir Saja

Sebagian besar tukang dengan sistem bayaran harian tidak akan membuat target wajib terhadap pekerjaan item yang sedang mereka kerjakan, meskipun tidak semua tukang. Beberapa diantaranya lebih memprioritaskan keberlangsungan pekerjaanya bisa terjaga sampai jangka panjang. Untuk memastikan job yang dimiliki tetap terjaga, terkadang sebagian tukang akan bekerja sesuai alur dan yang terpenting ada progress harian meskipun tidak harus besar.

Hal seperti ini membuat pekerjaan menjadi lebih lambat. 

B. Tidak Menerapkan Target / Deadline

Hal kedua yang seringkali membuat tukang harian akan lebih lama dalam menyelesaikan pekerjaan adalah karena mereka tidak memiliki target deadline yang pasti seperti halnya borongan.

Bahkan meskipun pemilik rumah meminta target khusus, terkadang target bisa saja tidak akan mudah dipenuhi untuk konsep harian ini. Alhasil beberapa project yang seharusnya selesai dalam 4 bulan bisa menjadi diselesaikan 6 bulan. Kelebihan 2 bulan ini seringkali menjadi pengeluaran ekstra tersendiri bagi ownernya.


C. Minimnya Pengawasan Harian 

Hal ketiga yang membuat pengeluaran bikin rumah jadi besar dan durasi bangun agak tersendat adalah minimnya pengawasan harian dari pemilik rumah.

Pengawasan itu tidak mengharuskan kita mencarikan mandor untuk kita bayar demi menunggu para tukang bekerja. Bisa juga dengan dimana pemilik rumah bersedia meluangkan waktu untuk menunggu secara langsung pekerjaan pembangunan rumah. Hal ini seringkali dilakukan bagi banyak pemilik yang mempunyai banyak waktu longgar atau free.

Bagi yang terbebani dengan jadwal kerja yang padat ya mau gak mau harus mencari tenaga mandor khusus agar proses pembangunan rumah cepat selesai.

Makin cepat pembangunan selesai justru makin minim cost yang dikeluarkan.


D. Kesalahan Menunjuk Tukang Harian

Kesalahan seorang pemilik rumah dalam menunjuk tukang harian bisa menjadi resiko yang fatal terhadap pengeluaran. Tidak semua tukang memiliki kemampuan yang sangat baik dan jam terbang yang baik. Bahkan kedisipilan SDM tiap individu pasti akan berbeda-beda.

Dalam beberapa kasus, ada kemampuan 1 tukang yang bisa bekerja cepat dan rapi setara dengan 3 tukang pemula. 

Ketika Anda mempekerjakan tukang kurang berpengalaman dan suka dengan budaya nyantai dalam pekerjaanya, maka project molor bisa saja akan Anda temui.


E. Pengeluaran Layanan Tambahan Tukang Tak Terduga


Mengelola tukang harian tentu akan berbeda dengan tukang sistem borongan. Misal saja dalam beberapa kasus di masyarakat disebutkan bahwa tukang harian mengharuskan pemilik rumah menyediakan snack, makanan siang, sarapan bahkan sampai rokok juga.

Rincian item2 kecil di atas jika dikalkulasikan dalam 1 bulan bisa nampak besar loh gaes.

Disisi lain, dalam sistem borongan ternyata tidak mengharuskan pemilik rumah menyediakan snack, makan dan rokok. Jadi bukan hal heran kalau project Anda bisa selisih banyak dengan orang lain.

F. Jumlah Tenaga Yang Tidak Ideal

Masalah lain yang menjadikan cost tukang harian bisa membengkak adalah karena disebabkan penunjukkan jumlah tukang yang kurang ideal dalam sebuah item pekerjaan.

Misal saja pekerjaan A harusnya cuman butuh 3 orang, tapi Anda mempekerjakan 5 orang. Atau pekerjaan struktur bangunan yang bagusnya cuman 5 orang tapi kita menunjuk 8 orang misalnya.

Mungkin tak akan jadi masalah. Terkadang kalau jumlah tidak ideal akibatkan 1 atau 2 tukang menjadi kurang produktif.


Ini hanya sebagian contoh sample saja ya kak. Yang pastinya banyak kok tukang yang bagus dan amanah. Hanya saja semua kembali ke cara manajemen kita saja, kesepakatan dengan tukang, pemilihan tukang dan lain sebagainya.



Kalau Anda tidak mau ribet dengan hal ini, maka bisa saja menunjuk jasa kontraktor bangun rumah seperti kami.

Biaya lebih efisien dan kualitas bangunan pasti bagus.

Comments

Popular posts from this blog

Tes

 Tes

Our Project